Ketahui 5 Fase Perkembangan Seksual Anak Sejak Dini
Oleh Immanuela Harlita Josephine Tanggal 19 Januari 2021
Jangan terkejut apabila melihat si kecil hendak memainkan alat kelamin mereka. Ini merupakan hal yang wajar dialami ketika anak mulai menginjak usia 3-5 tahun. Selain perkembangan secara fisik, ada pula perkembangan seksual yang dialami oleh anak. Bahkan, fase perkembangan seksual anak pun sudah dimulai sejak mereka baru lahir.
Meski wajar, tetapi masih banyak orang tua yang belum paham dan masih menanggapi fase perkembangan seksual anak dengan rasa panik dan takut. Tenang saja, Mama dan Papa belum terlambat untuk mengenal fase-fase perkembangan seksual anak yang dimulai sejak usia 0 hingga 12 tahun ke atas. Jika sudah mengenalnya, Mama dan Papa pasti lebih mawas dan tenang saat membimbing si kecil melewati fase-fase ini. Apa saja fase perkembangan seksual anak? Ini dia jawabannya.
Fase Oral
Fase perkembangan seksual anak dimulai saat mereka lahir ke dunia ini. Fase pertama yang mereka alami adalah fase oral. Di sini, bayi merasakan kepuasan di sekitar mulut. Mereka menemukannya dari sentuhan, ciuman, serta pelukan dari Mama dan Papa. Dengan sentuhan-sentuhan ini, bayi akan merasa nyaman hingga merasa sentuhan ini penting untuk mereka.Fase oral dimulai dari usia 0 bulan sampai 2 tahun. Mama dan Papa bisa memberikan mereka mainan yang aman untuk mendukung perkembangannya. Jangan dianggap enteng, jika perkembangan fase ini tidak berjalan dengan normal, maka bisa menimbulkan kebiasaan seperti menggigit kuku atau mengemut dot.
Berpindah dari mulut, fase anal adalah fase perkembangan seksual anak di mana si kecil menemukan kepuasaan di bagian sekitar anusnya. Fase perkembangan seksual ini dimulai pada umur 2-3 tahun. Di saat itu, si kecil akan merasakan senang bila ia berhasil melakukan buang air besar. Di fase inilah saatnya Mama dan Papa mengajarkan mereka untuk lepas dari popok dan beralih ke toilet.Awalnya tentu mereka kaget ketika harus buang air di tempat yang ditentukan. Maka, jangan heran jika pada awal masa toilet training ini mereka sulit buang air karena harus menyesuaikan diri. Itulah sebabnya orang tua membimbing mereka untuk bisa beralih ke toilet. Fase ini harus berkembang dengan baik sebab penelitian membuktikan bahwa anak yang fase analnya terganggu bisa mengalami gangguan seksual.
Fase Phallic
Pada fase phallic, si kecil akan mulai merasa penasaran dengan alat kelaminnya. Mereka juga sadar ada rangsangan saat mereka menyentuh alat kelaminnya. Tak heran, di fase perkembangan seksual ini mereka suka memainkan alat kelamin mereka, baik disadari maupun tidak disadari.Mama dan Papa pasti kaget saat menemukan mereka memainkan alat kelamin mereka, namun jangan langsung panik. Jangan anggap perilaku ini sebagai aktivitas seksual sebelum masuk ke usia remaja. Fase ini akan berjalan dengan normal jika orang tua memberikan penjelasan yang baik dan mudah dimengerti oleh mereka. Jika ditangani dengan keliru, mereka akan trauma dengan hal-hal yang berbau seksual.
Fase Latent
Memasuki fase ini, perkembangan seksual pada anak tidak terlalu terlihat. Mengapa? Fase ini dialami saat mereka menginjak usia 6- 11 tahun di mana si kecil sedang sibuk menggali keterampilan dan menggapai prestasi di bidang lain. Bidang lain yang dimaksud seperti bidang akademis maupun non akademis. Dibandingkan dengan fase perkembangan seksual anak lainnya, perkembangan intelektual si kecil lebih berkembang di rentang usia ini. Inilah waktu yang tepat bagi Mama dan Papa untuk menunjang perkembangan intelektual si kecil dengan mengikutsertakan mereka pada kegiatan yang memaksimalkan bakat mereka. Misalnya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah, belajar memainkan alat musik, atau olahraga yang mereka senangi. Nah, Mama dan Papa bisa mengikutsertakan si kecil ke beragam aktivitas serupa yang tersedia di Kiddo.id!
Fase Genital
Fase genital menandakan fase perkembangan seksual anak yang terakhir, yakni pada usia 12 tahun. Di sini, alat kelamin si kecil mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhannya ditandai dengan mimpi basah pada anak laki-laki dan menstruasi pada anak perempuan. Selain itu, mereka sudah mulai mengenal kepuasan dari masturbasi.Meski sudah di tahap akhir, bimbingan orang tua masih dibutuhkan. Mama dan Papa harus bisa menjawab pertanyaaan seputar masa pubertas. Jelaskan dengan terbuka agar mereka bisa belajar dengan benar dan tidak bingung lagi. Tidak lupa juga untuk memperkenalkan anak dengan sex education supaya nantinya anak bisa lebih bijak dalam mengeksplorasi seksualitasnya. Misalnya dengan mengajarkan proses pembuahan, konsekuensi dari seks bebas, dan lain sebagainya.Peran Mama dan Papa dalam mendampingi si kecil menghadapi setiap fase perkembangan seksual anak begitu penting. Tidak ada orang tua yang mau anak mereka mengalami perilaku seksual yang menyimpang karena kurang bimbingan. Kalau Mama dan Papa bingung, kunjungi Info&Tips Kiddo.id yang menjawab pertanyaan seputar pertumbuhan anak dan parenting. Ada juga ide-ide kegiatan seru yang bisa dilakukan selama di rumah saja.
Menjelang libur panjang akhir tahun, Kiddo.id juga sudah mempersiapkan rangkaian acara seru yang bisa temani Keluarga Indonesia liburan di rumah, yaitu KiddoFest 2020. Acara KiddoFest 2020 sendiri merupakan virtual family event yang terdiri dari talkshow gratis, workshop, virtual experience untuk anak dan keluarga serta ajang Talent Hunt. Beberapa pembicara yang turut hadir yaitu Rio Dewanto, Psikolog Intan Erlita, Bocah Indonesia, Kalananti, Kebun Kumara, dan masih banyak lagi. Festival ini akan diselenggarakan pada 19-20 Desember 2020 mendatang. Yuk, daftarkan dirimu dan si kecil sekarang melalui Kiddo.id/kiddofest. Jangan sampai kelewatan ya, Keluarga Kiddo!
Gambar: Freepik